1. Pengertian ASI
Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan tanpa tanding ciptaan Allah. Fungsinya untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam ASI berada pada tingkat terbaik. ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf. Makanan-makanan tiruan untuk bayi yang diramu menggunakan teknologi canggih sekalipun tidak mampu menandingi keunggulan makana ajaib ini. Karena itu setiap ibu hanya memberikan ASI (eksklusif) sampai bayi berumur 6 bulan (Rosita, 2008).
2. Pengertian ASI Eksklusif
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI pada bayi tanpa diberi tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, bahkan air putih sekalipun. Selain tambahan cairan, bayi juga tidak diberi makanan padat lain, seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi tim, dan lain-lain (Roesli, 2001).
3. Komposisi ASI
Menurut Roesli (2001), komposisi ASI sedemikian khususnya, sehingga komposisi ASI dari satu ibu ke ibu lainnya berbeda, misalnya komposisi ASI dari ibu yang melahirkan bayi kurang bulan atau premature berlainan dengan komposisi ASI dari ibunya yang melahirkan bayi cukup bulan, walaupun kedua ibu melahirkan pada waktu yang sama. Jadi, komposisi ASI ternyata tidak tetap dan tidak sama dari waktu ke waktu dan disesuaikan dengan kebutuhan bayinya. Berikut ini komposisi/kandungan yang terdapat dalam ASI:
a). Lemak
Kadar lemak ASI berubah-ubah secara otomatis sesuai kebutuhan kalori bayi dari hari ke hari. ASI mengandung enzim lipase pencerna lemak sehingga lemak ASI mudah dicrena dn diserap. Sekitar 80% lemak ASI berjenis long chain polyunsaturated fatty acid (lemak ikatan panjang). Antara lain omega 3 (DHA=Decosahexanoic Acid), omega 6 (AA=Arachidonic Acid) yaitu asam lemak tidak jenuh rantai panjang yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal.
b). Kolestrol
Manfaat kolestrol dalam ASI antara lain untuk meningkatkan pertumbuhan otak. Selain itu kolestrol berfungsi dalam pembentukan enzim metabolisme kolestrol. Metabolisme itu akan mengendalikan kadar kolestrol di kemudian hari sehingga mencegah serangan jantung.
c). Protein
Kandungan protein dalam ASI lebih tinggi dn lebih mudah dicerna oleh usus bayi. Selain berguna sebagai daya tahan tubuh, protein diperlukan pula untuk pertumbuhan otak.
d). Karbohidrat
Karbohidrat utam ASI adalah laktosa. Gunanya untuk pertumbuhan otak, meningkatkan penyerapan kalsium, meningkatkan petumbuhan bakteri usus yang baik yaitu lactobacillus bifidus, menghambat pertumbuhan bakteri yang berbahaya.
e). Vitamin dan Mineral
ASI mengandung vitamin dan mineral yang lengkap. Hampir semua vitamin dan mineral dalam ASI diserap tubuh bayi. Perlu juga disadari bahwa masih banyak zat yang terkandung dalam ASI namun belum diketahui kegunaannya.
4. Manfaat Menyusui Bagi Bayi
Roesli (2008) menyatakan mengenai keuntungan menyusui meningkat seiring lama menyusui eksklusif hingga enam bulan. Setelah itu, dengan tambahan makanan pendamping ASI pada usia enam bulan keuntungan menyusui meningkat seiring dengan meningkatnya lama pemberian ASI sampai dua tahun atau lebih. Berikut adalah manfaat manyusui bagi bayi adalah :
a). ASI mengandung nutrisi yang optimal, baik kuantitas dan kualitasnya.
b). ASI meningkatkan kesehatan bayi.
c). ASI meningkatkan kecerdasan bayi.
d). ASI meningkatkan jalinan kasih ibu-anak (bonding).
Menurut Suhardjo (1992) keuntungan memberikan ASI kepada bayi adalah sebagai berikut :
a). ASI mengandung antibodi yang dapat melindungi bayi dari serangan penyakit infeksi.
b). ASI merupakan makan bayi yang komplit dan sempurna, mampu mencukupi kebutuhan bayi sampai umur 4-6 bulan.
c). ASI lebih murah daripada susu formula, makanan tambahan yang diperlukan oleh si ibu biayanya lebih kecil dibandingkan dengan biaya bila digunakan susu formula.
d). Ibu yang memberikan air susunya biasanya mempunyai periode tidak subur lebih panjang dibandingkan dengan ibu yang tidak menetiki bayinya.
e). Bayi yang diteteki risiko menderita diare, kolik, alergi dan eksim lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang diberi susu botol.
f). Meneteki bayi segera setelah melahirkan akan mempengaruhi kontraksi uterus dan membantu memulihkan kondisi ibu lebih cepat.
Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan tanpa tanding ciptaan Allah. Fungsinya untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam ASI berada pada tingkat terbaik. ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf. Makanan-makanan tiruan untuk bayi yang diramu menggunakan teknologi canggih sekalipun tidak mampu menandingi keunggulan makana ajaib ini. Karena itu setiap ibu hanya memberikan ASI (eksklusif) sampai bayi berumur 6 bulan (Rosita, 2008).
2. Pengertian ASI Eksklusif
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI pada bayi tanpa diberi tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, bahkan air putih sekalipun. Selain tambahan cairan, bayi juga tidak diberi makanan padat lain, seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi tim, dan lain-lain (Roesli, 2001).
3. Komposisi ASI
Menurut Roesli (2001), komposisi ASI sedemikian khususnya, sehingga komposisi ASI dari satu ibu ke ibu lainnya berbeda, misalnya komposisi ASI dari ibu yang melahirkan bayi kurang bulan atau premature berlainan dengan komposisi ASI dari ibunya yang melahirkan bayi cukup bulan, walaupun kedua ibu melahirkan pada waktu yang sama. Jadi, komposisi ASI ternyata tidak tetap dan tidak sama dari waktu ke waktu dan disesuaikan dengan kebutuhan bayinya. Berikut ini komposisi/kandungan yang terdapat dalam ASI:
a). Lemak
Kadar lemak ASI berubah-ubah secara otomatis sesuai kebutuhan kalori bayi dari hari ke hari. ASI mengandung enzim lipase pencerna lemak sehingga lemak ASI mudah dicrena dn diserap. Sekitar 80% lemak ASI berjenis long chain polyunsaturated fatty acid (lemak ikatan panjang). Antara lain omega 3 (DHA=Decosahexanoic Acid), omega 6 (AA=Arachidonic Acid) yaitu asam lemak tidak jenuh rantai panjang yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal.
b). Kolestrol
Manfaat kolestrol dalam ASI antara lain untuk meningkatkan pertumbuhan otak. Selain itu kolestrol berfungsi dalam pembentukan enzim metabolisme kolestrol. Metabolisme itu akan mengendalikan kadar kolestrol di kemudian hari sehingga mencegah serangan jantung.
c). Protein
Kandungan protein dalam ASI lebih tinggi dn lebih mudah dicerna oleh usus bayi. Selain berguna sebagai daya tahan tubuh, protein diperlukan pula untuk pertumbuhan otak.
d). Karbohidrat
Karbohidrat utam ASI adalah laktosa. Gunanya untuk pertumbuhan otak, meningkatkan penyerapan kalsium, meningkatkan petumbuhan bakteri usus yang baik yaitu lactobacillus bifidus, menghambat pertumbuhan bakteri yang berbahaya.
e). Vitamin dan Mineral
ASI mengandung vitamin dan mineral yang lengkap. Hampir semua vitamin dan mineral dalam ASI diserap tubuh bayi. Perlu juga disadari bahwa masih banyak zat yang terkandung dalam ASI namun belum diketahui kegunaannya.
4. Manfaat Menyusui Bagi Bayi
Roesli (2008) menyatakan mengenai keuntungan menyusui meningkat seiring lama menyusui eksklusif hingga enam bulan. Setelah itu, dengan tambahan makanan pendamping ASI pada usia enam bulan keuntungan menyusui meningkat seiring dengan meningkatnya lama pemberian ASI sampai dua tahun atau lebih. Berikut adalah manfaat manyusui bagi bayi adalah :
a). ASI mengandung nutrisi yang optimal, baik kuantitas dan kualitasnya.
b). ASI meningkatkan kesehatan bayi.
c). ASI meningkatkan kecerdasan bayi.
d). ASI meningkatkan jalinan kasih ibu-anak (bonding).
Menurut Suhardjo (1992) keuntungan memberikan ASI kepada bayi adalah sebagai berikut :
a). ASI mengandung antibodi yang dapat melindungi bayi dari serangan penyakit infeksi.
b). ASI merupakan makan bayi yang komplit dan sempurna, mampu mencukupi kebutuhan bayi sampai umur 4-6 bulan.
c). ASI lebih murah daripada susu formula, makanan tambahan yang diperlukan oleh si ibu biayanya lebih kecil dibandingkan dengan biaya bila digunakan susu formula.
d). Ibu yang memberikan air susunya biasanya mempunyai periode tidak subur lebih panjang dibandingkan dengan ibu yang tidak menetiki bayinya.
e). Bayi yang diteteki risiko menderita diare, kolik, alergi dan eksim lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang diberi susu botol.
f). Meneteki bayi segera setelah melahirkan akan mempengaruhi kontraksi uterus dan membantu memulihkan kondisi ibu lebih cepat.
DAFTAR PUSTAKA
Roesli, Utami. 2001. Bayi Sehat Berkat ASI Eksklusif. Elex Media Komputindo, Jakarta
Roesli, Utami. 2008. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Pustaka Bunda, Jakarta.
Rosita, Syarifah. 2008. ASI untuk Kecerdasan Bayi. Ayyana, Yogyakarta.
Suhardjo. 1992. Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak. Kanisius, Yogyakarta.