BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi dalam profesi keperawatan sangatlah penting, sebab tanpa komunikasi pelayanan keperawatan sulit untuk di aplikasikan. Dalam proses asuhan keperawatan, komunikasi di tunjukan untuk mengubah perilaku klien guna mencapai tingkat kesehatan yang optimal (Stuart, G.W., dalam suryani, 2005).
Komunikasi merupakan proses yang sangat berarti dan istimewa dalam hubungan antar-manusia. Dalam profesi keperawatan, komunikasi menjadi sangat bermakna karena menjadi metode dalam mengimplementasikan proses keperawatan. Dalam hal ini perawat memerlukan kemampuan dan ketrampilan khusus serta kepedulian sosial yang mencangkup ketrampilan intelektual, teknikal, dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku individu dengan orang lain. Oleh karena itu kita sebagai perawat harus mengetahui prinsip-prinsip apa saja yang mempengaruhi komunikasi.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, maka rumusan masalahnya yaitu : “Prinsip-prinsip apa saja yang mempengaruhi komunikasi?”
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar II.
1.4 Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam pembuatan makalah ini adalah dengan cara studi kepustakaan yaitu suatu penulisan yang bersumber dari buku-buku dan bahan lainnya yang berhubungan dengan pembuatan makalah ini.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi Komunikasi
Kata atau istilah “komunikasi” (Bahasa Inggris “communication”) berasal dari Bahasa Latin “communicatus” yang berarti “berbagi” atau “menjadi milik bersama”.Dengan demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan.Menurut Webster New Collogiate Dictionary dijelaskan bahwa komunikasi adalah “suatu proses pertukaran informasi di antara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku”.
Definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan.
Setiap pelaku komunikasi dengan demikian akan melakukan empat tindakan: membentuk, menyampaikan, menerima, dan mengolah pesan. Ke-empat tindakan tersebut lazimnya terjadi secara berurutan.Membentuk pesan artinya menciptakan sesuatu ide atau gagasan. Ini terjadi dalam benak kepala seseorang melalui proses kerja sistem syaraf. Pesan yang telah terbentuk ini kemudian disampaikan kepada orang lain. Baik secara langsung ataupun tidak langsung. Bentuk dan mengirim pesan, seseorang akan menerima pesan yang disampaikan oleh orang lain. Pesan yang diterimanya ini kemudian akan diolah melalui sistem syaraf dan diinterpretasikan. Setelah diinterpretasikan, pesan tersebut dapat menimbulkan tanggapan atau reaksi dari orang tersebut. Apabila ini terjadi, maka si orang tersebut kembali akan membentuk dan menyampaikan pesan baru. Demikianlah ke –empat tindakan ini akan terus-menerus terjadi secara berulang-ulang.
Pesan adalah produk utama komunikasi. Pesan berupa lambang-lambang yang menjalankan ide/gagasan, sikap, perasaan, praktik atau tindakan. Bisa berbentuk kata-kata tertulis, lisan, gambar-gambar, angka-angka, benda, gerak-gerik atau tingkah laku dan berbagai bentuk tanda-tanda lainnya.
Komunikasi dapat terjadi dalam diri seseorang, antara dua orang, di antara beberapa orang atau banyak orang. Komunikasi mempunyai tujuan tertentu. Artinya komunikasi yang dilakukan sesuai dengan keinginan dan kepentingan para pelakunya.
Menurut lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang sama terhadap pesan yang saling dipertukarkan adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya. Webster’s New Collegiate Dictionary edisi tahun 1977 antara lain menjelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi diantara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku.
Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, tidak bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi.
Ada lebih dari 126 buah definisi tentang komunikasi yang diberikan oleh beberapa ahli tetapi ada tujuh buah definisi yang dapat mewakili sudut pandang dan konteks pengertian komunikasi, yang diantaranya adalah :
1. Harold Lasswell Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa” “mengatakan “apa” “dengan saluran apa”, “kepada siapa” , dan “dengan akibat apa” atau “hasil apa”.(who says what in which channel to whom and with what effect).
2. Barnlund Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego.
3. Weaver Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya.
4. Gode Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari semula yang dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.
5. Hovland, Janis & Kelley Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).
6. Berelson dan Stainer, Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.
7. Lasswell, Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?)
8. Ruesch, Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan.
Dari berbagai definisi tentang ilmu komunikasi tersebut di atas, terlihat bahwa para ahli memberikan definisinya sesuai dengan sudut pandangnya dalam melihat komunikasi. Masing-masing memberikan penekanan arti, ruang lingkup, dan konteks yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa, ilmu komunikasi sebagai bagian dari ilmu sosial adalah suatu ilmu yang bersifat multi-disipliner.
Definisi Hovland Cs, memberikan penekanan bahwa tujuan komunikasi adalah mengubah atau membentuk perilaku.Definisi Berelson dan Steiner, menekankan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian, yaitu penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain.Definisi Lasswell, secara eksplisit dan kronologis menjelaskan tentang lima komponen yang terlibat dalam komunikasi, yaitu :
• siapa (pelaku komunikasi pertama yang mempunyai inisiatif atau sumber.
• mengatakan apa ( isi informasi yang disampaikan)
• kepada siapa (pelaku komunikasi lainnya yang dijadikan sasaran penerima)
• melalui saluran apa (alat/saluran penyampaian informasi)
• dengan akibat/hasil apa (hasil yang terjadi –pada diri penerima)
Definisi Lasswell ini juga menunjukkan bahwa komunikasi itu adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan. Definisi Gode, memberi penekanan pada proses penularan pemilikan, yaitu dari yang semula (sebelum komunikasi) hanya dimiliki oleh satu orang kemudian setelah komunikasi menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.Definisi Barnlund, menekankan pada tujuan komunikasi, yaitu untuk mengurangi ketidakpastian, sebagai dasar bertindak efektif, dan untuk mempertahankan atau memperkuat ego.
Berdasarkan definisi-definisi tentang komunikasi tersebut di atas, dapat diperoleh gambaran bahwa komunikasi mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Komunikasi adalah suatu proses
Komunikasi sebagai suatu proses artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau sekuensi) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu.
2. Komunikasi adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan.
Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja, serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya.
3. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat.
Kegiatan komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak-pihak yang berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama-sama ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang samaterhadap topik pesan yang disampaikan.
4. Komunikasi bersifat simbolis.
Komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang. Lambang yang paling umum digunakan dalam komunikasi antar manusia adalah bahasaverbal dalam bentuk kata-kata, kalimat, angka-angka atau tanda-tanda lainnya.
5. Komunikasi bersifat transaksional.
Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan, yaitu memberi dan menerima. Dua tindakan tersebut tentunya perlu dilakukan secara seimbang atau porsional.
6. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu.
Maksudnya adalah bahwa para peserta atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama. Dengan adanya berbagai produk teknologi komunikasi seperti telepon, internet, faximili, dan lain-lain, faktor ruang dan waktu tidak lagi menjadi masalah dalam berkomunikasi.
2.2 Fungsi Komunikasi
Fungsi komunikasi dibagi menjadi empat bagian. Fungsi-fungsi suatu peristiwa komunikasi (communication event) tampaknya tidak sama sekali independen, melainkan juga berkaitan dengan fungsi-fungsi lainnya, meskipun terdapat suatu fungsi dominan.
1. FUNGSI KOMUNIKASI SOSIAL
Komunikasi itu penting membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, kelangsungan hidup untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan.Pembentukan konsep diriKonsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita. Pernyataan eksistensi diri Orang berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis. Inilah yang disebut aktualisasi diri atau pernyataan eksistensi diri. Ketika berbicara, kita sebenarnya menyatakan bahwa kita ada.
2. FUNGSI KOMUNIKASI EKSPRESIF
Komunikasi ekspresif dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi kita) melalui pesan-pesan non verbal.
3. FUNGSI KOMUNIKASI RITUAL
Komunikasi ritual sering dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dalam acara tersebut orang mengucapakan kata2 dan menampilkan perilaku yang bersifat simbolik.
4. FUNGSI KOMUNIKASI INSTRUMENTAL
Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum: menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan dan mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan dan juga untuk menghibur (persuasif) Suatu peristiwa komunikasi sesungguhnya seringkali mempunyai fungsi-fungsi tumpang tindih, meskipun salah satu fungsinya sangat menonjol dan mendominasi.
2.3 Makna Komunikasi
1. Komunikasi sebagai proses social
Komunikasi pada makna ini ada dalam konteks ilmu sosial. Dimana para ahli ilmu sosial melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan komunikasi yang secara umum menfokuskan pada kegiatan manusia dan kaitan pesan dengan perilaku.
Harold D. Lasswell meneliti masalah identifikasi simbol dan image yang bertolak belakang dengan realitas/efek pada opini publik. Berkaitan dengan efek-efek teknik propaganda pada perang dunia 1 (1927). Beliau seorang ahli politik, meneliti dengan cara meyebarkan leaflet mengenai perang.
Kurt lewin meneliti fungsi-fungsi komunikasi pada kelompok sosial informal. Lewin meneliti tipe-tipe gatekeeper yang dilakukan oleh pemimpin-pemimpin autokratik, demokratik. Lewin juga meneliti individu-individu yang ada pada kelompok-kelompok penekan dan individu-individu yang berada pada kelompok (members group). Soearang ahli psikologi.
Carl Hovland meneliti kredibilitas sumber (komunikator) hubungannya dengan efek persuasi (perubahan sikap). Hovland adalah peneliti yang memperkenalkan penelitian-peneltian eksperimental dalam komunikasi massa. Seorang ahli sosiologi, meneliti melalu pemutaran film berbeda kepada 2 kelompok berbeda, dan melihat efek dari film tersebut terhadap individu. Kredibiltas terdiri dari :
• Expert (ahli dalam bidang tersebut)
• Competency (memiliki kompetensi)
• Skill (harus memiliki kemampuan dalam bidang nya)
• Trust (harus bisa di percaya).
Paul F.Lazarsfeld mengungkapkan hubungan antara status sosial, ekonomi, mass media exposure dan pengaruh interpersonal atau efek pengetahuan, sikap dan perubahan perilaku. Beliau seorang ahli matematika Teknik-teknik analisis yang digunakan oleh para peneliti tersebut memberikan contoh bagaimana menjelaskan sistem komunikasi dalam konteks proses sosial.
2. Komunikasi sebagai Peristiwa
Dalam hal ini komunikasi mempunyai pengertian, bahwa komunikasi merupakan gejala yang dipahami dari sudut bagaimana bentuk dan sifat terjadinya. Peristiwa komunikasi dapat diklasifikasikan berdasarkan kriteria tertentu. Ada yang membedakan komunikasi massa dengan komunikasi tatap muka, komunikasi verbal dan non verbal, komunikasi yang menggunakan media dan tanpa media.
3. Komunikasi sebagai Ilmu
Struktur ilmu pengetahuan meliputi aspek aksiologi, epistomologi dan ontologi. Aksiologi mempertanyakan dimensi utilitas (faedah, peranan dan kegunaan). Epistomologi menjelaskan norma-norma yang dipergunakan ilmu pengetahuan untuk membenarkan dirinya sendiri. Sedangkan ontologi mengenai struktur material dari ilmu pengetahuan.
4. Komunikasi sebagai kiat atau keterampilan
Komunikasi dipandang sebagai skill yang oleh individu dipergunakan untuk melakukan profesi komunikasi. Perkembangan dunia komunikasi di Indonesia pada masa yang akan datang menunjukkan prospek yang semakin cerah. Dengan demikian, masalah-masalah yang berhubungan dengan profesi komunikasi tetap menjadi agenda penting. Antara komunikasi dan bidang profesional terdapat kaitan yang signifikan. Dalam menunjang suatu profesi atau karir yang menuntut kemampuan pemahaman pada sifat dasar komunikasi, berkomunikasi secara kompeten dan efektif diperlukan dalam bidang kemampuan berkomunikasi (speech communication), komunikasi massa, komunikasi organisasi, komunikasi politik, public relations, periklanan, penyiaran (broadcasting) dan pemasaran.
Pengetahuan dan kemampuan komunikasi adalah dasar untuk kualitas kepemimpinan. Merupakan hal pokok untuk hubungan interpersonal, mempengaruhi dan perkembangan informasi dalam organisasi. Komunikasi juga memainkan peran penting dalam perencanaan, pengambilan keputusan, pemikiran strategis, memperoleh pengetahuan teknis dan menilai hasil.
2.4 Manfaat Komunikasi secara umum
• Dapat menyampaikan pikiran atau perasaan
• Tidak terasing atau terisolasi dari lingkungan
• Dapat mengajarkan atau memberitahukan sesuatu
• Dapat mengetahui atau mempelajari dari peristiwa di lingkungan
• Dapat mengenal diri sendiri
• Dapat memperoleh hiburan atau menghibur orang lain.
• Dapat mengurangi atau menghilangkan perasaan tegang
• Dapat mengisi waktu luang
• Dapat menambah pengetahuan dan merubah sikap serta perilaku kebiasaan
• Dapat membujuk atau memaksa orang lain agar berpendapat bersikap atau berperilaku sebagaimana diharapkan.
2.5 Jenis Komunikasi
Ada tiga jenis konunikasi, yaitu verbal, tertulis, dan non-verbal.
1. Komunikasi Verbal
Komunikasi ini merupakan jenis yang paling lazim digunakan dalam pelayanan keperawatan di sarana pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit, balai pengobatan, dan puskesmas. Komunikasi verbal adalah pertukaran informasi secara verbal terutama berbicara secara tatp muka (face to face).
2. Komunikasi Tertulis
Komunikasi tertulis adalah komunikasi yang disampaikan dengan cara tertulis.
3. Komunikasi Non-verbal
Komunikasi non-verbal adalah pemindahan pesan tanpa menggunakan kata-kata. Komunikasi ini merupakan komunikasi yang menggunakan mimik, gerakan-gerakan, pantomim, dan bahasa isyarat.
2.6 Tingkatan Komunikasi
1. Komunikasi intra-pribadi. (intrapersonal communication Yakni proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang, berupa pengolahan informasi melalui pancaindra dan sistem syaraf.Contoh : berpikir, merenung, menggambar, menulis sesuatu, dll.
2. Komunikasi antar-pribad.i Yakni kegiatan komunikasi yang dilakukan secara langsung antara seseorang dengan orang lainnya.Misalnya percakapan tatap muka, korespondensi, percakapan melalui telepon, dsbnya.
3. Komunikasi dalam kelompok. Yakni kegiatan komunikasi yang berlangsung di antara suatu kelompok. Pada tingkatan ini, setiap individu yang terlibat masing-masing berkomunikasi sesuai dengan peran dan kedudukannya dalam kelompok. Pesan atau informasi yang disampaikan juga menyangkut kepentingan seluruh anggota kelompok, bukan bersifat pribadi.Misalnya, ngobrol-ngobrol antara ayah, ibu, dan anak dalam keluarga, diskusi guru dan murid di kelas tentang topik bahasan, dsbnya.
4. Komunikasi antar-kelompok/asosiasi. Yakni kegiatan komunikasi yang berlangsung antara suatu kelompok dengan kelompok lainnya. Jumlah pelaku yang terlibat boleh jadi hanya dua atau beberapa orang, tetapi masing-masing membawa peran dan kedudukannya sebagai wakil dari kelompok/asosiasinya masing-masing.
5. Komunikasi Organisasi. Komunikasi organisasi mencakup kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi dan komunikasi antar organisasi.Bedanya dengan komunikasi kelompok adalah bahwa sifat organisasi organisasi lebih formal dan lebih mengutamakan prinsip-prinsip efisiensi dalam melakukan kegiatan komunikasinya.
6. Komunikasi dengan masyarakat secara luas. Pada tingkatan ini kegiatan komunikasi ditujukan kepada masyarakat luas. Bentuk kegiatan komunikasinya dapat dilakukan melalui dua cara :Komunikasi massa Yaitu komunikasi melalui media massa seperti radio, surat kabar, TV, dsbnya.Langsung atau tanpa melalui media massa Misalnya ceramah, atau pidato di lapangan terbuka.
2.7 Komunikasi Berdasarkan Sifatnya
Komunikasi berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah.
1. Komunikasi satu arah
Komunikasi satu arah adalah komunikasi yang bersifat koersif dapat berbentuk perintah, intruksi, dan sifatnya memaksa dengan menggunakan sanksi-sanksi (A.W Wijaya, 1998:100).
2. Komunikasi dua arah
Komunikasi dua arah lebih bersifat informatif, kooperatif, persuasif, dan memerlukan hasil seperti timabal balik (feedback).
2.8 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi
Komunikasi yang tidak lancar disebabkan karena beberapa hambatan. Adapun hambatan-hambatan tersebut adalah kebisingan, keadaan psikologis komunikan, kekurangan komunikator atau komunikan, kesalahan penilaian oleh komunikator, kurangnya pengetahuan komunikator atau komunikan, bahasa, isi pesan berlebihan, bersifat satu arah, faktor teknis, kepentingan atau interest, prasangka, cara penyajian yang verbalistis, dan sebagainya (A.W Wijaya, 1998 : 68)
Potter dan Perry (dalam Nurjannah, I., 2001: 35-37) menyatakan bahwa proses komunikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sebagai berikut :
a. Perkembangan
b. Nilai
c. Persepsi
d. Latar Belakang
e. Emosi
f. Jenis Kelamin
g. Pengetahuan
h. Peran dan Hubungan
i. Lingkungan
j. Jarak
2.9 Prinsip Komunikasi
Unsur Unsur Komunikasi :
• Pengirim : orang yang mengirimkan pesan
o Latar belakang/kepribadian
o Kemampuan bahasa
o Gaya bicara
o Keadaan physik
o Keadaan emosi
• Pesan : berita yang disampaikan
o Tujuan pesan
o Kejelasan/kelengkapan
o Penggunaan bahasa
• Penerima : orang yang menerima pesan
o Latar belakang/kepribadian
o Kemampuan bahasa
o Gaya bicara
o Keadaan physik
o Keadaan emosi Media : alat yang dipakai untuk menyampaikan pesan
• Media : alat yang dipakai untuk menyampaikan pesan
o Sms
o Langsung
o Telephone
o Melalui orang lain
• Kendala di Media
• Atmosphere : situasi pada waktu pesan disampaikan
o Lingkungan luar secara phisik
o Lingkungan luar secara mental
• Feedback dari penerima
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Dari pengumpulan data yang telah di lakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip komunikasi meliputi : Pengirim, pesan, penerima, media, atmosphere, feedback.
DAFTAR PUSTAKA
Priyanto, Agus, 2009. Komunikasi dan KonselingI. Jakarata : Salemba Medika.
Rakhmat, Jalaluddin, 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
B.Hurlock, Elizabeth,1978. Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga
http://blog.poltek-malang.ac.id/media/3/20090518-1-definisi%20dan%20fungsi%
20komunikasi.doc
http://repository.binus.ac.id/content/N0742/N074216631.ppt.