- Umur
- Berat badan
- Aktivtas
- Calcaneous fracture ( stress atau traumanitis )
- Tarsal turner syndrome
- Ankylosing spandylitis
- Plantar fascia rupture
- Infeksi
- Tumor
- Dan kondisi lainnya yang dapat menyebabkan nyeri kulit.
- NSAID ( Non Steroid Anti Inflamation Drugs )
- Arch support dan orthotics
- Night splints (Bidai malam)
- Silicon heel cushions
- ProStretch dan Foot Flex
- Penggunaan sepatu yang kurang tepat misalnya sepatu dengan sol tipis yang kurang bisa mendukung bagian tengah telapak dan terlalu besar di bagian tumit atau sudah tua.
- Memakai sepatu bertumit tinggi (lebih dari 5cm) secara rutin dapat memperpendek otot achilles dan mengencangkan otot betis. Namun Saat ini kita menggantinya dengan sepatu tumit datar justru akan menambah ketegangan pada tumit jadi sepatu yang paling tepat adalah sepatu bertumit rendah.
- Aktivitas yang berlebihan pada orang-orang yang sudah berusia lanjut.
- Pada ibu yang hamil atau sedang menggendong bayinya dengan berdiri lebih dari 20 jam sehari
- Melakukan pronation yang berlebihan, dimana pronation adalah fase berjalan dan berlari. Pronation dan peregangan yang berlebihan membuat jaringan lunak meradang. Ini bisa membangun cairan dan sel-sel berakumulasi disebuah area yang cedera. Ini menciptakan lingkunagn yang buruk untuk penyembuhan.
- Terlalu banyak melakukan aktivitas atau olah raga yang terlalu besar memberikan beban pada tumit contohnya seperti berjalan, jogging, berlari atau melompat.
- Berolah raga yang mengurangi beban pada tumit contohnya berenang.
- Diet dan menurunkan berat badan pada penderita obesitas atau kegemukan.
- Melakukan latihan peregangan otot setiap hari akan meningkatkan fleksibelitas plantar fascia, otot achilles dan otot betis. Beberapa latihan peregangan diantaranya adalah :
- Setelah bangun tidur pagi hari hendaknya duduk dengan rileks dengan kaki ditaruh di lantai
- Memakai sepatu bertumit rendah antara 2,5-5 cm. Kokoh dan mendukung bagian tengah dan telapak kaki, pilih kualitas sepatu yang baik dan berkualitas untuk berjalan dan berlari.
- Jangan memberikan beban terlalu berat terhadap kaki
- Pemberian kompres es pada kaki setelah melakukan aktivitas berat
- Melakukan pemanasan yang cukup sebelum melakukan olah raga atau aktivitas yang berat.
PENGERTIAN
TUJUAN
- Pasien mendapatkan pengobatan sesuai program pengobatan dokter.
- Memperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam pemberian obat.
- Membantu menentukan diagnosa terhadap penyakit tertentu (misalnya tuberculin tes).
- Menghindarkan pasien dari efek alergi obat ( dengan skin test).
- Sebelum memberikan obat perawat harus mengetahui diagnosa medis pasien, indikasi pemberian obat, dan efek samping obat, dengan prinsip 10 benar yaitu benar pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu pemberian, benar cara pemberian, benar pemberian keterangan tentang obat pasien, benar tentang riwayat pemakaian obat oleh pasien, benar tentang riwayat alergi obat pada pasien, benar tentang reaksi pemberian beberapa obat yang berlainan bila diberikan bersama-sama, dan benar dokumentasi pemakaian obat.
- Untuk mantoux tes (pemberian PPD) diberikan 0,1 cc dibaca setelah 2-3 kali 24 jam dari saat penyuntikan obat.
- Setelah dilakukan penyuntikan tidak dilakukan desinfektan.
- Perawat harus memastikan bahwa pasien mendapatkan obatnya, bila ada penolakan pada suatu jenis obat, maka perawat dapat mengkaji penyebab penolakan, dan dapat mengkolaborasikannya dengan dokter yang menangani pasien, bila pasien atau keluarga tetap menolak pengobatan setelah pemberian inform consent, maka pasien maupun keluarga yang bertanggungjawab menandatangani surat penolakan untuk pembuktian penolakan therapi.
- Injeksi intrakutan yang dilakukan untuk melakukan tes pada jenis antibiotik, dilakukan dengan cara melarutkan antibiotik sesuai ketentuannya, lalu mengambil 0,1 cc dalam spuit dan menambahkan aquabidest 0,9cc dalam spuit, yang disuntikkan pada pasien hanya 0,1cc.
- Injeksi yang dilakukan untuk melakukan test mantoux, PPD diambil 0,1 cc dalam spuit, untuk langsung disuntikan pada pasien.
- Menjelaskan tujuan dan prosedur pemberian obat
- Memberikan posisi yang nyaman pada pasien
- Obat-obatan yang sesuai program pengobatan dokter
- Daftar obat pasien
- Spuit 1 cc atau 0,5 cc disposible.
- Jarum sesuai kebutuhan, kikir ampul bila perlu.
- Perlak dan alas dan nierbeken
- Kapas alkohol atau kapas yang sudah dibasahi NaCl 0,9% dalam tempatnya
- Handschoen
- Mencuci tangan
- Berdiri di sebelah kanan/kiri pasien sesuai kebutuhan.
- Cek daftar obat pasien untuk memberikan obat
- Membawa obat dan daftar obat ke hadapan pasien sambil mencocokkan nama pada tempat tidur dengan nama pada daftar obat.
- Memanggil nama pasien sesuai dengan nama pada daftar obat
- Injeksi intrakutan dilakukan dengan cara spuit diisi oleh obat sesuai dosisnya.
- Menentukan lokasi injeksi yaitu 1/3 atas lengan bawah bagian dalam.
- Membersihkan lokasi tusukan dengan kapas normal saline atau kapas alcohol bila diperlukan, kulit diregangkan tunggu sampai kering.
- Lubang jarum menghadap keatas dan membuat sudut antara 5-150 dari permukaan kulit
- Memasukan obat perlahan-lahan sampai berbentuk gelembung kecil, dosis yang diberikan 0,1 cc atau sesuai jenis obat.
- Setelah penyuntikan area penyuntikan tidak boleh didesinfeksi.
- Alat-alat
- Lingkungan: menjaga privacy pasien
- Tenaga keperawatan
II. Pelaksanaan
- Beri penjelasan pada pasien atau keluarga untuk tentang penilaian pada daerah penyuntikan dan anjurkan untuk tidak menggaruk, memasage atau memberi apapun pada daerah penyutikan. Menyimpan obat obat sisa dan daftar obat pasien ketempatnya
- Mengobservasi keadaan umum pasien
- Perawat melepaskan handschoen, mencuci tangan.
- Membuat catatan keperawatan mencakup:
- Tindakan dan respon pasien
- Nama jelas perawat yang melakukan tindakan, waktu penyuntikan dan waktu penilaian, dan lokasi penyuntikan.
I. PENDAHULUAN
II. DEFINISI
V. ANATOMI
VI. DIAGNOSA
a. Anamnesa
b. Pemeriksaan
§ Tes-tes Khusus
§ Tes Refleks
c. Penunjang
VII. PENGOBATAN
Pengikut
Arsip Blog
-
▼
2011
(370)
-
▼
Agustus
(27)
- PLANTAR FASCITIS
- E-Book Dan Video Keperawatan Gratis
- MEMBERIKAN OBAT MELALUI SUNTIKAN INTRACUTAN ATAU I...
- Hernia Nukleus Pulposus
- Peran Radioterapi pada Pengobatan Kanker
- Negara Mana Yang Penderita Kankernya Terbanyak???
- Rahasia Dibalik Bibir Ternyata Bisa Jadi Indikator...
- Yang Perlu anda ketahui seputar Vagina
- Hormon-hormon Reproduksi Wanita
- ALAT REPRODUKSI WANITA
- ASKEP HYALINE MEMBRANE DISEASE – RESPIRATORY DISTR...
- ASKEP STROKE NON HEMORAGIK
- ASKEP SYOCK (GANGGUAN SIRKULASI)
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN SPACE OCCUPY...
- ASKEP STRIKTUR URETRA
- Ensefalitis
- Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Trauma Tumpul Mat...
- Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Glaukoma
- Herpes zoster atau Dampa
- KOMUNIKASI TERAPETIK
- KONSEP TUMBUH KEMBANG
- Sahur yang Ideal Agar Puasa Tidak Lemas
- Tips Pacaran di Bulan Puasa
- Menahan Amarah Di Bulan Penuh Berkah
- 5 Tips Sehat Puasa Ramadhan
- Mimpi Basah di Siang Hari Saat Puasa
- Dibalik Manfaat Puasa Bagi Kesehatan
-
▼
Agustus
(27)