Menahan Amarah Di Bulan Penuh Berkah

Rabu, 03 Agustus 2011

Puasa bukan hanya sekedar menahan makan dan minum saja, tapi puasa juga mengharuskan kita membiasakan diri untuk menahan segala hawa nafsu, termasuk nafsu amarah.
Bagi Anda yang tinggal di kota besar dengan mobilitas yang tinggi, pasti tidak mudah menahan amarah setiap harinya. Mulai dari berangkat ke kantor, selama bekerja di kantor, sampai dengan kembali keperjalanan pulang. Lalu lintas yang tidak bersahabat kadang menguji amarah, belum lagi tugas di kantor yang sudah menunggu. Memang tidak mudah meredakan emosi, terlebih bagi mereka yang menjalankan puasa.
Sebuah studi yang dilakukan John Hopkins University terhadap lebih dari 1000 dokter, melaporkan bahwa dokter muda yang cepat memberikan reaksi terhadap stres dengan kemarahan mempunyai risiko 5 kali lebih besar terkena serangan jantung, walaupun tidak ada sejarah medis dari keluarga mereka yang menderita sakit jantung dari pada koleganya yang bisa mengendalikan amarah.
Kemarahan memang bisa merusak tubuh. Amarah yang berlebihan ternyata dapat membahayakan tubuh kita. Temukanlah respon atau ekspresi yang tepat untuk setiap situasi dengan mencoba beberapa tips berikut:
    1. Fokuslah pada hal-hal positif. Sebagian orang memilih untuk memfokuskan diri pada hal-hal positif daripada memikirkan hal-hal yang memicu amarah. Tetapi jika kemarahan Anda tetap menjadi satu kekuatan tersembunyi, akan ada kemungkinan munculnya konsekuensi yang lebih serius seperti depresi. Latihlah diri Anda dengan lebih memikirkan hal-hal yang positif, bersikap baik hati, sabar, dan pemaaf. Pada akhirnya sikap ini merupakan cara yang sehat untuk mengatasi kemarahan.
    2. Relaksasi. Cobalah untuk mengolah napas Anda dengan lebih teratur. Tariklah nafas dengan dalam agar dapat menghirup banyak oksigen. Oksigen yang masuk ke otak dapat memperlancar aliran darah sehingga dapat membuat Anda sedikit lebih tenang. Anda juga dapat berelaksasi dengan melakukan olahraga kecil. Gerakkanlah badan Anda sedikit agar peredaran darah kembali teratur. Relaksasi juga dapat dilakukan dengan mensugesti diri Anda sendiri dengan ucapan seperti "Tenang, tenang".
    3. Humor. Memberikan pancingan berupa humor kadang kala dapat meredakan emosi yang mulai mendidih. Kalau ada seseorang yang terasa sedang mengganggu Anda, bayangkan saja kalau dia sedang memakai kostum salah satu super hero dan segala pernak-perniknya, sehingga Anda merasa lucu melihatnya. Humor seringkali mengurangi ketegangan yang sudah menyebar di ruangan yang penuh konfrontasi.
    4. Diam. Cobalah untuk diam, menenangkan diri, dan lebih mendengarkan. Sudah banyak bukti, bahwa diam sanggup meredam amarah saat bersitegang dengan lawan bicara seperti dalam suasana meeting yang alot. Setelah anda mencoba untuk diam, maka saat berbicara pun Anda akan mengeluarkan kata-kata yang lebih bijak dan dapat memberikan respon yang tepat. Hal ini dapat membuat orang lain belajar kepada Anda.
    5. Rehat sejenak. Memiliki jadwal waktu untuk sendirian bukan saja berharga, tapi juga penting. Sedikit saja waktu untuk merenung bisa membantu Anda mendapatkan perspektif baru. Lakukanlah juga aktifitas fisik seperti jalan-jalan, menuliskan pemikiran, ngobrol dengan teman, atau mendengarkan musik. Hal ini patut dilakukan karena dapat menyegarkan pikiran Anda.
    6. Segarkan diri. Ketika Anda merasa amarah sudah benar-benar tidak bisa dikendalikan, pergilah ke wash room. Cucilah muka Anda dengan air dingin. Hal ini akan membuat Anda merasa lebih segar, nyaman, dan yang pasti terhindar dari amarah.
Jadi patut diingat, menghadapi kemarahan bisa jadi dianggap rumit bagi sebagian orang. Tetapi kini Anda sudah tahu bagaimana caranya mengendalikan diri kan?

Artikel yang berkaitan



Posting Komentar