Pubertas adalah masa transisi antara anak dan dewasa. Pubertas tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi terjadi secara bertahap. Tanda yang paling sering ditemui adalah perubahan fisik dan psikologis.
"Orang sering menganggap bahwa awal pubertas pada anak laki-laki adalah mimpi basah, padahal bukan itu. Pubertas pada laki-laki ditandai dengan terjadinya pembesaran testis," jelas dr Aditya Suryansyah Semendawai, Sp.A, dalam acara Talkshow Media dan Peluncuran Buku 'Panik Saat Puber? Say No!!!' di Magenta Cafe, Pacific Place, Jakarta, Rabu (6/4/2011).
Lebih lanjut dr Aditya menjelaskan bahwa awal pubertas pada laki-laki ditandai dengan pembesaran testis atau buah zakar sekitar lebih dari 3 ml. Perubahan ini kemudian akan diikuti dengan pertumbuhan penis, rambut pubis (kemaluan) dan perubahan suara.
"2 tahun setelah testis membesar barulah si anak laki-laki mengalami mimpi basah. Jadi mimpi basah itu bukan tanda awal pubertas," jelas dr Aditya yang merupakan spesialis anak di RSAB Harapan Kita.
dr Aditya juga menjelaskan bahwa pada pertengahan masa pubertas akan terjadi pertumbuhan tinggi badan yang cepat.
"Seringkali terlihat awal pubertas anak perempuan lebih cepat besar, tapi setelah beberapa tahun anak laki-laki menyusul tinggi badannya," tutur dr Aditya yang mendalami masalah hormon pertumbuhan.
Yang sering menjadi masalah, banyak orangtua yang kesulitan menentukan kapan anak laki-lakinya mulai remaja. Hal ini menurut dr Aditya karena jarang orang yang memeriksa besarnya testis anak.
"Dari studi yang saya lakukan di Ciputat, Pamulang, 2 dari 215 anak laki-laki tidak punya 'telur' dan ini tidak terlacak. Ya ini karena orangtuanya tidak tahu dan tidak diperiksakan. Padahal sedari lahir, testis ini harus diperiksa apakah tumbuh secara normal dan pembesaran testis akan jadi tanda awal pubertas," jelas dr Aditya.
Secara normal, lanjut dr Aditya, anak laki-laki mengalami pubertas pada usia 9 sampai 14 tahun. Sedangkan pada anak perempuan secara normal terjadi pada rentang usia 8 hingga 13 tahun.
Tapi usia awal datangnya pubertas juga bervariasi pada masing-masing anak. Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya , antara lain seperti disebutkan dr Aditya adalah:
- Etnis
- Keadaan sosial
- Psikologis
- Nutrisi
- Aktivitas
- Penyakit kronis
"Beberapa faktor ini juga bisa menyebabkan anak mengalami pubertas dini atau malah pubertas terlambat," kata dr Aditya.
Sumber : health.detik.com
waaah , nice shared bro :)
Thx bro buat komentarnya,