Reproduksi adalah salah satu hukum alam yang terjadi bagi seluruh makhluk hidup termasuk manusia. Keinginan memiliki keturunan adalah sifat kodrati bagi siapa saja bahkan di beberapa negara seperti di Indonesia, memiliki anak masih di anggap sebagai kewajiban.
Saat akan menikah anda mungkin sering berbincang dengan calon anda tentang berapa anak yang ingin anda miliki, apakah anak laki-laki atau wanita.
Di beberapa kebudayaan bahkan seorang pria masih dianggap belum dewasa jika belum menikah dan memiliki anak. Tidak sempurna kebahagiaan rumah tangga seseorang jika belum memiliki anak. Hal tersebut menunjukkan bahwa memiliki anak adalah suatu “kewajiban” dan harapan dari setiap pasangan ataupun lingkungan di sekitarnya.
Fenomena tersebut seringkali menjadi beban pikiran yang secara lambat laun juga akan mempengaruhi fisik Anda, apabila Anda dan pasangan tidak kunjung memiliki anak. Kekhawatiran tersebut memang beralasan. Telah menjadi kodrat dan salah satu fungsi dari hidup manusia untuk berkembang biak. Oleh karena itu, kekhawatiran tersebut memang beralasan.
Agar Anda tidak salah dalam menyikapi kondisi tersebut, Anda harus memahami definisi dari Infertilitas. Apabila memang kondisi yang anda alami masuk dalam kategori infertil atau tidak subur, maka yang harus anda lakukan adalah bersikap positif, dan mengambil langkah selanjutnya  demi memperoleh solusi yang benar.
Apa yang harus anda lakukan jika anda mengalami Infertil?
Setelah menyadari kondisi anda dan pasangan maka sikap positif dan terbuka harus anda lakukan berdua. Tujuh hal di bawah ini mungkin bisa membantu anda.
  • Segera mencari informasi tentang keberadaan klinik fertilitas di kota Anda.
  • Apabila tidak tersedia klinik fertilitas atau kesuburan di kota Anda, segera mencari informasi tentang keberadaan dokter spesialis kandungan terdekat.
  • Segera mendatangi klinik fertilitas atau dokter spesialis kandungan yang terpercaya dalam penanganan masalah infertilitas.
  • Memaparkan masalah yang Anda dan pasangan alami sejujur-jujurnya kepada dokter yang Anda percaya dan temui untuk berobat sehubungan dengan kemungkinan infertilitas anda dan pasangan
  • Bertanyalah kepada dokter tentang segala hal yang Anda ingin ketahui tentang kondisi Anda agar memperoleh penjelasan ilmiah yang dapat dipercaya kebenarannya.
  • Mengikuti saran dan petunjuk dokter untuk pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.
  • Membaca buku yang terpercaya dan dikarang oleh kalangan medis tentang infertilitas akan banyak membantu Anda untuk memahami kondisi dan pengobatan yang mungkin akan Anda jalani.
Tips lain bagaimana mengatasi kemandulan (infertilitas) perlu anda perhatikan. Selain itu jangan lakukan hal-hal berikut:
  • Membiarkan dan mencoba untuk bersikap acuh tak acuh dengan harapan kondisi yang Anda dan pasangan alami akan sembuh dengan sendirinya.
  • Mencoba mengobati sendiri dengan ramuan-ramuan yang belum dibuktikan khasiatnya secara ilmiah.
  • Mencari informasi tentang pengobatan yang tepat kepada masyarakat awam yang tidak mengerti sepenuhnya tentang medis.
  • Mencoba obat yang dianjurkan oleh masyarakat awam sebagai solusi untuk mengobati kondisi infertilitas Anda.
  • Berobat pada tempat-tempat pengobatan yang tidak dapat dipercaya kebenarannya.
  • Menunda-nunda keputusan untuk berobat ke dokter atau klinik fertilitas terpercaya.
Sistem reproduksi manusia, layaknya sistem tubuh lainnya, akan mengalami penuaan seiring dengan bertambahnya usia. Hingga saat ini, masa yang terbaik bagi seorang wanita untuk hamil dan melahirkan adalah saat berusia 20 s.d. 35 tahun. Usia yang terlalu muda bukanlah masa yang baik untuk hamil dan melahirkan mengingat sistem reproduksi masih dalam perkembangan, sedangkan usia yang terlalu tua juga tidak baik untuk kondisi hamil, melahirkan, dan menyusui karena sistem reproduksi mengalami penuaan dan menurun kualitas dibandingkan dengan system reproduksi pada usia 20 s.d. 35 tahun.
Hal yang sama juga terjadi pada sistem reproduksi pria, meskipun sampai saat ini belum dapat dijelaskan secara pasti dan detail batasan usia spermatozoa dapat dihasilkan dan disalurkan secara optimal, tetapi penuaan secara pasti juga akan terjadi pada sistem reproduksi pria. Libido yang menurun, kualitas sperma yang tidak optimal, dan kemampuan aktivitas seksual yang semakin berkurang merupakan tanda-tanda penuaan dari sistem reproduksi pria.
Berdasarkan semua alasan ilmiah yang disebutkan tersebut, langkah yang cepat dan tepat dari Anda dalam menangani kemungkinan infertilitas adalah kunci keberhasilan awal penanganan kondisi Anda dan pasangan. Sikap menunda-nunda akan berakibat pada semakin berkurangnya kemungkinan untuk sembuh, sedangkan mencari pertolongan dengan jalan yang tidak tepat juga akan mengakibatkan frustasi, bahkan akan memperparah kondisi infertilitas pada Anda dan pasangan.
Mencoba-coba obat yang dipercaya masyarakat dapat memberikan kesuburan, tetapi belum dibuktikan secara medis dan ilmiah akan membuat anda dan pasangan bergantung pada harapan-harapan yang tidak kunjung menjadi nyata. Sekali lagi, kondisi stress karena ketidakberhasilan pengobatan yang tidak tepat justru akan semakin memperburuk keadaan.
Oleh karena itu, berobatlah sesegera mungkin pada klinik fertilitas atau dokter yang telah terpercaya. Selanjutnya, kepatuhan Anda atas saran pemeriksaan dan pengobatan yang dianjurkan akan mempertinggi kemungkinan Anda dan pasangan untuk segera memiliki buah hati.
Hal yang juga tidak boleh Anda dan pasangan lupakan adalah berdoa. Perlu diketahui, bahwa hingga saat ini tidak ada metode pengobatan apapun yang dapat menjamin keberhasilan sebanyak 100%. Sebagai umat beragama, Anda dan pasangan harus menyadari bahwa kita hanyalah manusia yang dapat berupaya dengan akal dan tenaga kita untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan. Keputusan terakhir untuk berhasil atau tidaknya seluruh usaha kita terletak pada kebijaksanaan dan kebaikan Sang Pencipta.
Mengapa Anda tidak boleh mengikuti saran pengobatan infertilitas dari kerabat, teman, ataupun orang-orang yang Anda percaya? Dalam dunia kedokteran yang telah maju dan kaya dengan ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya, setiap orang diharapkan tidak salah dalam mengobati dirinya sendiri. Oleh karena itu, setiap orang hendaknya hanya mengkonsumsi obat-obatan yang telah terbukti khasiatnya secara ilmiah.
Perlu Anda ketahui, obat paling mujarab sekalipun tidak terbukti mampu mengobati semua orang (100% populasi) dengan penyakit yang sama. Keragaman individu, mulai dari struktur tubuh hingga rantai DNA (genetik) yang menyusunnya, mengakibatkan reaksi tubuh antar individu terhadap obat yang sama dapat berbeda-beda. Obat yang berhasil mengobati seseorang dengan infertilitas belum tentu berhasil pada orang lain maupun Anda. Tidak jarang obat yang sama malah menimbulkan reaksi alergi ataupun kerusakan jaringan tubuh pada orang lain.
Hal tersebut disadari oleh dokter sebagai tenaga kesehatan yang terlatih. Oleh karena itu, berobat pada klinik fertilitas yang memiliki dokter-dokter ahli yang terpercaya dapat memberikan upaya pengobatan yang optimal bagi Anda dan pasangan.

Artikel yang berkaitan



Posting Komentar