Teori keperawatan yang dikembangkan oleh Faye Abdellah et al ( 1960 ) meliputi pemberian asuhan keperawatan bagi seluruh manusia untuk memenuhi kebutuhan fisik, emosi, intelektual, sosial, dan spiritual baik klien maupun keluarga. Ketika menggunakan pendekatan ini, perawat memerlukan pengetahuan dan ketrampilan dalam hubungan interpersonal, psikologi, pertumbuhan, dan perkembangan manusia,komunikasi dan sosiologi, juga pengetahuan tentang ilmu-ilmudasar dan ketrampilan keperawatan tertentu. Perawat adalah pemberi jalan dalam menyelesaikan masalah dan juga sebagai pembuat keputusan. Perawat merumuskan gambaran tentang kebutuhan klien secara individual yang mungkin terjadi dalam bidang-bidang berikut ini:
1.         Kenyamanan, kebersihan, dan keamanan.
2.         Keseimbangan fisiologi.
3.         Faktor-faktor psikologi dan social.
4.         Faktor-faktor sosiologi dan komunitas.
Dalam keempat bidang di atas, Abdellah etal (1960 ) mengidentifikasikan kebutuhan klien secara spesifik yang sering di kenal sebagai 21 masalah keperawatan Abdellah:
1.         Mempertahankan kebersihan dan kenyamanan fisik yang baik.
2.         Mempertahankanaktivitas, latihan fisik, dan tidur yang optimal.
3.         Mencegah terjadinya kecelakaan, cedera, atau trauma lain dan mencegah meluasnya infeksi.
4.         Mempertahankan mekanika tubuh yang baik serta mencegah dan memperbaiki deformitas.
5.         Memfasilitasi masukkan oksigen ke seluruh sel tubuh.
6.         Mempertahankan nutrisi untuk seluruh sel tubuh.
7.         Mempertahankan eliminasi.
8.         Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
9.         Mengenali respon-respon fisiologis tubuh terhadap kondisi penyakit patologis, fisiologis, dan kompensasi.
10.     Mempertahankan mekanisme dan fungsi regulasi.
11.     Mempertahankan fungsi sensorik.
12.     Mengidentifikasi dan menerima ekspresi, perasaan, dan reaksi positif dan negatif.
13.     Mengidentifikasi dan menerima adanya hubungan timbal balik antara emosi dan penyakit organic.
14.     Mempertahankan komunikasi verbal dan non verbal.
15.     Memfasilitasi perkembangan hubungan interpersonal yang produktif.
16.     Memfasilitasi pencapaian tujuan spiritual personal yang progresif.
17.     Menghasilkan dan / atau mempertahankan lingkungan yang terapeutik.
18.     Memfasilitasi kesadaran akan diri sendiri sebagai individu yang memiliki kebutuhan fisik, emosi, dan perkembangan yang berbeda.
19.     Menerima tujuan optimal yang dapat dicapai sehubungan dengan keterbatasan fisik dan emosional.
20.     Menggunakan sumber-sumber di komunitas sebagai sumber bantuan dalam mengatasi masalah yang muncul akibat dari penyakit.
21.     Memahami peran dari masalah sosial sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi dalam munculnya suatu penyakit.

Artikel yang berkaitan



Posting Komentar